DITUNJUK KEMDIKBUD SEBAGAI LEMBAGA PERCONTOHAN BIDANG PERHOTELAN, IDEA INDONESIA LAKUKAN KEGIATAN PENGIMBASAN

Jum'at, 23 April 2021
Oleh Admin

IDeA Indonesia dipercaya Direktorat Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk melakukan pengimbasan praktik baik (best practice) bagi Lembaga Kursus dan Pelatihan bidang Perhotelan di Propinsi Lampung. IDeA Indonesia dinilai mampu mengimplementasikan standar LKP Berstandar Industri dengan memiliki Teaching Factory sendiri, berupa Hotel Bintang 3, Aidia Grande Hotel.

Kabid PAUD DIKMAS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Irwan, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dengan terpilihnya IDeA Indonesia sebagai lembaga percontohan nasional bidang Perhotelan dan berharap dapat menjadi inspirasi Lembaga lain di Propinsi Lampung. “Ini adalah sebuah kebanggan bagi Kota Metro, dimana IDeA Indonesia yang lahir dan besar dari Kota Metro mendapat kepercayaan dari Kementerian Pendidikan sebagai lembaga percontohan yang sukses melaksanakan praktik baik. Saya percaya, penunjukan ini telah melalui mekanisme penilaian dan evaluasi yang panjang”.

Irwan juga menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbud yang telah menyelenggarakan kegiatan Pengimbasan Inovasi Keterampilan Terbarukan Berstandar Industri di Kota Metro. “Kota Metro adalah kota kecil dengan biaya hidup yang relatif murah, warganya ramah, dan aman sehingga telah bertahun-tahun menjadi tujuan melanjutkan pendidikan atau pelatihan bagi warga di propinsi Lampung. Bahkan IDeA Indonesia dapat mendatangkan siswa dari propinsi lain di Sumatera, Pulau Jawa, Bali sampai Kalimantan dan Sulawesi”. 


Perwakilan Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbud, Heri Sutanto, berharap kegiatan Pengimbasan praktik baik yang dilakukan IDeA Indonesia akan menjadi inspirasi bagi lembaga perhotelan yang lain dalam mengembangkan LKP Berstandar Industri. “IDeA Indonesia telah mempraktikkan pembelajaran berstandar Industri berbasis Teaching Factory, silakan bertanya, berdiskusi dan saling berbagi factor teknis dan non teknis agar lembaga pelatihan perhotelan yang lain dapat seperti IDeA Indonesia”.

Heri berharap sesama pengelola Lembaga Pelatihan Perhotelan diharapkan mulai mengedepankan semangat kolaborasi dengan menghilangkan ego pribadi. “Banyak LKP tidak mampu berkembang karena gengsi bertanya dan tetap menyelenggarakan program yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan industri kekinian”. pungkasnya mengingatkan seluruh peserta.

Kegiatan Pengimbasan LKP Berstandar Industri ini diikuti oleh 15 LKP Perhotelan di seluruh Propinsi Lampung, dengan 36 peserta dari unsur Kemdikbud, Dinas Pendidikan Kota Metro, dan LKP Perhotelan.


Dalam sesi paparan di hadapan peserta, Direktur Utama IDeA Indonesia Eko Desriyanto menjelaskan, bahwa kunci keberhasilan IDeA Indonesia menjadi Lembaga Pelatihan Perhotelan Berstandar Industri adalah karena focus pada 4 aspek utama, yaitu: Fundamental, Operasional, Finansial, dan Pengembangan Pelayanan. “Untuk menguatkan aspek fundamental, IDeA Indonesia sejak awal telah menetapkan desain binis, nilai, budaya, dan visi-misi Lembaga. Kemudian, semuga sumber daya diarahkan untuk menjaga kualitas pelatihan dan meningkatkan pelayanan kepada semua stakeholder lembaga”.

Menurut Eko, aspek fundamental yang didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana pelatihan berstandar Industri menciptakan keunikan dan perbedaan IDeA Indonesia dibanding Lembaga lain. “Kami memiliki hotel bintang 3 sendiri sebagai Teaching Factory, dimana seluruh siswa tinggal, belajar, praktik dan terlibat dalam operasional hotel standar bintang 3. Fasilitas belajar, kurikulum, pengajar, dan standar kelulusan seluruhnya diterapkan berdasar kebutuhan Industri”.

Hal inilah yang membuat lulusan IDeA Indonesia lebih berkualitas, lebih percaya diri, lebih berkarakter dan memahami suasana industri sehingga lebih cepat terserap di dunia kerja.